Berbekal dari usaha MLM yang dijalankan oleh ayah mertuanya, ternyata ketekunan itu membuahkan hasil. Alexandra Dewi Hermanus dan suami diberi kepercayaan untuk meneruskan bisnis MLM tersebut. Dari hanya berpegawai 4 orang, kini jumlahnya menanjak jadi puluhan. Apa kiat suksesnya?
Menjadi Managing Director Sun Hope Indonesia bukanlah hal mudah. Belum lagi ditunjang kesibukannya sebagai Co Owner Butik Secret Wardrobe. Di samping itu, ia masih meluangkan waktu untuk menulis.
Beberapa bukunya laris manis di pasaran. Sebut saja, I Beg Your Prada, Queen of Heart, The Heart Inside The Heart, dan Little Pink Book.
Berbagai karir tersebut tak membuat konsentrasinya terpecah. Dewi, sapaan akrabnya, malah semakin tertantang untuk menjadikan semua sama baiknya. Di tengah kesibukannya, ia juga selalu meluangkan waktu untuk keluarga, dan bersenang-senang dengan kalangan sosialita.
Dewi selalu berusaha untuk menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya. “Buat saya quality lebih baik daripada quantity, walau idealnya kalau bisa quantity dan quality. Jadi, so far, Senin sampai Jumat , saya bekerja, dan akhir pekan waktunya untuk keluarga.” Ujar ibu dari Jessie Chen dan Mason Chen tersebut.
Mengembangkan usaha ayah mertua
Tahun 1997, merupakan saat yang paling berat bagi Dewi. Di saat banyaknya perusahaan yang gulung tikar, ia malah diberi mandat untuk meneruskan usaha MLM yang sudah dikelola ayah mertuanya selama 30 tahun lebih.
“Ketika krisis moneter 1997, perusahaan semua gulung tikar, kita malah menggelar tikar. Maksud saya sepertinya saat itu perusahaan sedang at the right place at the right time with the right attitude" jelasnya sekaligus mengingat moment yang menurutnya tak bisa dilupakan seumur hidupnya.
Hal ini bermula, ketika ia dan sang suami, Peter Chen, yang saat ini menjabat sebagai Overseas Director Sun Hope Indonesia diberi kepercayaan oleh ayah mertuanya. “Anak-anaknya, termasuk suami dan saya diberi kesempatan untuk meneruskan dan mengembangkan bisnis ini di berbagai negara. Karena kebetulan saya orang Indonesia, maka ayah mertua saya memberi kesempatan untuk ekspansi di Indonesia. “ terangnya.
Awalnya Dewi tak pede melaksanakan usaha tersebut. Ia hanya ingin membantu suami. Namun, lama-kelamaan, ia mulai merasa enjoy dengan pekerjaan tersebut. Dan usahanya tak sia-sia. Perusahaannya bahkan telah dikenal sebagai perusahaan MLM ternama hingga kini.
Bayangkan, pegawai yang tadinya hanya berjumlah 4 orang, tahun ini bisa mencapai 10 kali lipat.
Butik dan buku
Selain sebagai wanita karir, Dewi juga menambah pundi-pundinya dengan hobi lain. Hobi belanjanya ia salurkan untuk membuka butik bersama beberapa teman-temannya, yang diberi nama
Secret Wardrobe. Di situ, ia bisa menumpahkan hasratnya sebagai
fashionista dengan menjadi
Co Owner.
Di samping itu, Dewi ternyata memiliki hobi menulis. Ia pun enggan menyebut hobi barunya ini sebagai karir. “Menulis hanya sekedar hobby, bukan karier. So, no pressure.” Katanya santai.
Dewi menekuni bidang ini di saat perusahaannya mulai stabil. Ketika memasuki tahun ke delapan, ia mulai mengembangkan hobinya.
“Konsep buku saya sudah ada ide matang, hanya butuh waktu maksimal 3 bulan, dikerjakannya pun hanya malam hari “ ujar alumnus The American Colege for The Applied Arts, Los Angeles, CA, USA jurusan Business Administration.
Bukunya
I Beg Your Prada terbit perdana tahun. 2006. Sambutan masyarakat pun cukup antusias. Setahun kemudian, Dewi meluncurkan buku keduanya bertitle
Queen of Heart. Tahun ini, ia me-launching dua buku sekaligus. Berjudul
The Heart Inside The Heart dan
Little Pink Book.
Dewi yang sama sekali tak punya latar belakang pendidikan tulis-menulis mampu membius pembacanya, terutama kaum wanita dengan kata-kata modern dan mudah dipahami.
Dengan segala karirnya, Dewi pun merasa masih banyak cita-cita yang diinginkannya. Tetapi ia tidak merasa kecewa dengan apa yang diberikan Tuhan saat ini.
Sukses adalah memberi kontribusi secara positif
Ditanya mengenai definisi sukses, wanita cantik ini beranggapan bahwa kesuksesan berarti bisa memberikan kontribusi kepada kehidupan orang lain secara positif
Penyuka film kartun ini pun memberi bekal kepada anda yang tertarik di bidang tulis-menulis.
Menurutnya, sebagai pemula jangan terlalu fokus terhadap demand pasar, akhirnya menulis dipaksakan untuk disesuaikan dengan apa yang akan laku diluar sana. “Tapi menulislah dari apa saja yang penulis ketahui untuk di sharing kepada pembaca. Some people will like it, some people don't, tidak apa-apa, we can't please everyone. “ ujarnya.
Sementara untuk anda yang ingin menekuni bidang MLM, ia pun memberikan triknya. Menurut Dewi, MLM seringkali memberi miskonsepsi bahwa berkarir di MLM ialah sebagai distributor , part time saja bisa dapat menghasilkan uang banyak.
“Terhadap ini sebaiknya ,
be realistis. Tidak ada jalan pintas dan kalau dijalankan part time, hasilnya pun penghasilan
part time. Hampir seluruh distributor MLM yang berpenghasilan luar biasa dari bisnis MLM menjalankannya secara fokus, dan
full time.” Katanya.
Tips lainnya menurut Dewi, adalah keinginan untuk bergabung sebaiknya dari diri sendiri, sehingga mau belajar atau training dari diri sendiri, tidak ikut-ikutan
trend atau ikut orang lain.