Senin, 22 Maret 2010

Fitria Yusuf: Sukses di Dua Dunia





Dunia fashion sepertinya menjadi panggilan jiwa seorang Fitria Yusuf. Setelah sukses menjadi fashion editor di beberapa media cetak, ia juga dikenal sebagai penulis buku. Fitria melengkapi dunia fashion nya dengan membuka butik. Seperti Ivy dan
Twinkle-Twinkle. Belum lagi kesibukannya sebagai komisaris di PT Mitra Rajasa. Ingin tahu rahasia suksesnya?

Berbalut busana cheongsam warna cokelat, Fitria tampak anggun dan memukau. Perbincangan seputar dunia fashion dan kisah suksesnya pun mengalir lancar dari bibir mungilnya.

“Sekarang sedang sibuk promosi Little Pink Book (buku karangannya, red), saya juga masih mengurusi Ivy dan Twinkle-Twinkle. Sama bantu-bantu ayah di perusahaannya.” Katanya sambil sesekali cipika-cipiki dengan rekan yang ditemuinya.

Kecil-kecil suka fashion

Naluri fashionista Fitria mengalir dari sang bunda. Ketika masih kecil, sang ibu yang bekerja sebagai marketing di sebuah bank di Indonesia kerap mengoleksi majalah wanita.

Ketika ibu tak berada di rumah, Fitria penasaran ingin membaca dan melihat-lihat majalah yang dibeli ibunya. “Sebenarnya ibu saya tidak suka fashion, ia cuma suka membaca saja. “ ujar wanita kelahiran 9 Desember 1982 tersebut.

Jarak umur yang terpaut jauh dengan saudara laki-lakinya juga membuat Fitria merasa sendirian. Karenanya, Fitria memilih untuk membaca majalah sang ibu.

Setelah beranjak dewasa, Fitria malah mengambil kuliah jurusan Business Administration di GS Fame Institute of Business dari kurun waktu January 2002 hingga February 2004.

Lulus kuliah, ia diterima bekerja sebagai Assistant Brand Manager di PT Indofood Fritolay. Ketika itu, Fitria juga mendapatkan tawaran di Majalah Dewi sebagai promotion and marketing disana.

Namun, hobi menulisnya memang tak dapat dibendung. Fitria akhrinya mendapatkan tawaran menjadi fashion marketing editor selama dua tahun lamanya di majalah tersebut.

Dari hobi merambah ke bisnis

Hobi shopping, travelling dan menulis seputar fashion menelurkan sebuah ide untuk memiliki satu tempat khusus yang menyediakan kebutuhan bagi para fashionista.

Sebelum membuka butik, Fitria rajin menawarkan beragam busana ke rekan-rekannya, hingga terkumpul sedikit modal.

Maka, pada bulan September tahun 2006, Fitria membuka Ivy Boutique di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Modal awalnya ia dapatkan dari tabungan pribadinya hingga meminjam sedikit uang dari sang ayah.

“Sebenarnya Ivy Boutique tercipta berkat kecintaan saya berburu atribut fashion.” Tuturnya.

Di Ivy Boutique, beragam apparel dan busana stylish yang wearable tersedia bagi para pecinta fashion. “Saya ingin menyediakan busana dengan kualitas bagus dan harga terjangkau.” Katanya.


Puas dengan aneka busana di butiknya, Fitria lalu ingin mengembangkan satu butik lagi. Tahun 2008 dibukalah Twinkle-Twinkle. Terinspirasi dari bling-bling nya Paris Hilton, Fitria membuka butik customized crystallized casing untuk smart phone dan lainnya.

“Kalau saya lihat, banyak produk seperti ini beredar di Amerika, tetapi harganya ratusan dollar. Dan jahitannya tidak rapi. Nah, disini, saya mengembangkan swarovski asli dengan material impor, dan memakai tim orang-orang Indonesia.” Jelasnya.

Kedua butik tersebut langsung diserbu para fashionista yang selalu haus akan tren teranyar. Tak heran, butik yang tadinya hanya terdiri dari beberapa karyawan, kedunanya kini berkembang menjadi sekitar 10 karyawan.

Bahkan, Ivy Boutique kini menempati salah satu department store di bilangan Senayan. Tepat di jantung kota Jakarta.

Busana dan aksesorisnya laris manis hingga diekspor ke luar negeri. Mulai dari Malaysia, Brunei, hingga Singapore.

Sukses dengan kedua lini fashion tersebut, Fitria masih disibukkan juga dengan menjadi komisaris di PT Mitra Rajasa, sebuah perusahaan penyedia jasa untuk industry pertambangan, yang merupakan rintisan sang ayah.

Di tahun 2008, ia dipercaya oleh ayahnya untuk ikut menyukseskan perusahaannya. Sebagai puteri pertama, Fitria bisa menjadi acuan bagi adik-adiknya.

Dari fashion, lalu terjun ke medannya pria, bukan tanpa kendala. Namun, Fitria selalu berusaha untuk terus belajar dengan ulet.

Seimbangkan fisik dan hati untuk raih kesuksesan


Tentang kesuksesan yang diraihnya, Fitria berpendapat bahwa kesuksesan lebih pada kebahagiaan di dalam hati.

“ Menurut saya sukses itu seimbang dalam fisik, dan hati. Apakah hati kecil sudah mengatakan puas atau belum.” Katanya.

Fitria selalu menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga. “Saya sukses bukan karena usaha saya, tetapi puji Tuhan, pekerjaan yang saya punya membuat saya masih bisa menyeimbangkan dengan keluarga.” Terangnya.

Bagi anda yang ingin sukses seperti Fitria Yusuf, ia memberikan tipsnya. Yang pertama, jangan takut untuk belajar hal baru, ulet, dan jangan takut salah.

“Jangan sampai kesalahan dan kekeliruan, serta kendala yang ada membuat kita sakit hati. Dengan demikian kita akan termotivasi.” Ucapnya mengakhiri perbincangan sore itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar