Minggu, 21 Maret 2010

Hendy Setiono: Kreativitas Yang Meraup Sukses


Menjadi seorang pengusaha awalnya tak terpikirkan oleh Hendy Setiono. Karenanya, kesuksesannya benar-benar dimulai dari nol. Awalnya ia hanya gemar menyantap kuliner. Siapa sangka, kecintaannya terhadap aneka makanan tersebut mengantarnya ke pintu sukses.

Hendy Setiono baru-baru ini mendapatkan penghargaan Special Award “Entrepreneurial Spirit 2009” dari Ernst and Young. Ia pun masuk kategori Asia Pasific Entrepreneurship Award “Outstanding Entrepreneur of the Year 2009”.

Pengusaha muda yang telah malang-melintang mendapatkan beragam penghargaan ini memang cukup penasaran terhadap hal baru, apalagi yang menyangkut makanan. “Mungkin hal itu terbawa sampai bisa mengenal bisnis franchise fast food ini.” Kata Hendy

Tak heran saat ini ia memimpin beberapa perusahaan makanan yang telah digelutinya. Selain sebagai President Director PT. Baba Rafi Indonesia, ia juga merupakan Founder Franchise Kebab Turki Baba Rafi, yang sekarang sudah beroperasi lebih dari 525 Outlet di Indonesia.

Belum lagi Founder Franchise Roti Maryam Aba-Abi, yang sekarang sedang beroperasi lebih dari 45 Outlet di Pulau Jawa dan Bali. Hendy juga menjadi Founder “PIRAMIZZA”, yang sudah beroperasi di 75 Outlet di seluruh kota di Indonesia.

Brand lainnya ialah “Gula Box”, yaitu penjualan gula yang dikemas dalam bentuk kotak dengan sistem keagenan dalam pemasarannya. Disana ia menjabat sebagai Brand Owner. Ia juga menjadi Co-Founder dari Surabaya Entrepreneur Club (SEC). Hendy pun aktif sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan Kamar Dagang dan Industri Indoensia (KADIN).

Sedari kecil, putra dari Ir Bambang Sudiono dan Endah Setijowati ini memang terbiasa menyicipi berbagai hidangan aneh.

Hal inilah yang membawanya menciptakan usaha makanan yang telah menjangkau beberapa wilayah Indonesia tersebut.

“Saya termasuk tipikal anak yang tidak bisa diam, mempunyai rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal yang baru atau menurut saya hal-hal yang aneh atau cukup janggal.” Katanya mengenang masa kecilnya.

Ayah Hendy adalah pensiunan dari salah satu perusahaan minyak di Indonesia, sementara ibunya adalah pensiunan guru SMA.

Tertarik bisnis yang belum dikenal di Indonesia


Banyak orang yang menganggap usaha makanan hanya dapat bertahan sebentar, namun tak demikian halnya dengan Hendy. Ia yakin bahwa menjual makanan dengan sedikit sentuhan berbeda akan dapat bertahan lama.

Ide awal dari pembuatan usaha ini didapatnya ketika ia pernah singgah di Qatar beberapa tahun silam, dalam rangka liburan bersama ayah dan ibunya. Di negara itu banyak sekali penjual makanan tradisional Turki yang biasa disebut Kebab di sepanjang jalan yang ia lalui. Dari apa yang ia temui dan ia cicipi disana, terbersit ide untuk mencoba memopulerkan makanan Kebab di Indonesia.

Very excellent, ternyata masyarakat Indonesia sangat menyukai Kebab sebagai salah satu alternatif fastfood yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai makanan yang rasanya gurih.”ujarnya.

Karena keseriusannya berbisnis kebab, Hendy sampai memutuskan untuk hengkang dari kuliah. Ketika itu, ia duduk di semester 4 Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). “Saat itu saya memilih untuk fokus pada bisnis kebab yang saya geluti.” Tuturnya.

Kebab yang merupakan makanan khas Turki ini lalu ia adopsi ke dalam selera masyarakat Indonesia dengan menggunakan brand “Kebab Turki Baba Rafi”.

Bisnis nya tersebut dimulai secara Home Industry. Ketika itu,ia memulai dengan produk utamanya kebab, di sebuah outlet yang menggunakan gerobak. Selama dua tahun pertama, usaha tersebut dilakukan secara pribadi.

Kemudian pada awal tahun 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dilakukan secara Waralaba (Franchise) sebagai bentuk strategi pengembangan usaha. “Saya memilih untuk menjual Kebab karena saya melihat belum banyak orang yang melirik makanan khas Timur Tengah itu untuk diangkat menjadi bisnis unggulan di negeri ini, sehingga saya berkeyakinan untuk mendulang sukses melalui usaha ini.” Jelasnya.

Apalagi 4 tahun belakangan, usaha ini telah ia kelola dengan menggunakan sistem franchise. Karena bisnis dibidang ini mempunyai pangsa pasar yang masih fresh dan sangat luas, dan segmennya pun tidak terbatas. Sehingga target market yang ia bidik adalah semua kalangan.

“Alhamdulillah bisnis ini sudah berkembang dengan pesat Hingga sekarang, franchise Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki lebih dari 500 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. “ terangnya

Pada tahun ini, Hendy dan rekan-rekan sedang dalam persiapan akhir untuk membuka beberapa gerai outlet di negeri jiran Malaysia.

Brand yang ada di bawah management nya (PT. Baba Rafi Indonesia) adalah Kebab Turki Baba Rafi, Baba Rafi Palace, Piramizza, dan beberapa brand lainnya.

Kemauan dan kreativitasnya mencetak sukses

Salah satu tokoh yang menginspirasi Hendy menjadi pengusaha sukses adalah Tung Desem Waringin. “Saya terinspirasi dengan motivasi yang telah diberikan agar jangan takut untuk menjadi wirausahawan dan berani mencoba.,” kata suami dari Nilamsari tersebut.

Definisi sukses Hendy pun tercapai. Kecintaannya terhadap dunia kuliner tak sia-sia. Berbekal kreativitas dan kerja kerasnya, maka ia pun berhasil mewujudkan impiannya. “Kesuksesan berarti keberhasilan merubah impian menjadi kenyataan.” Kata ayah 3 anak itu.

Ketika ditanya apakah dirinya sudah merasa sukses, dengan mantap Hendy menjawab,” Ya. Keyakinan bahwa kita akan mendapatkan kesuksesan adalah hal yang harus kita tanamkan dalam-dalam saat kita memulai sebuah bisnis. “ terangnya.

Dengan adanya hal tersebut, menurut Hendy, aliran optimisme dan kreativitas akan dengan mudah terstimulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar