Kamis, 18 Maret 2010

Ferdy Tumakaka: Sukses di Jalur Klasik





Bagi anda yang menyukai musik klasik, pasti tak asing dengan sosok pria satu ini. Ferdy Tumakaka. Sebagai seorang pianis, Ferdi berhasil menyabet 1st Prize Winner dalam Jakarta Piano Competition di tahun 2001 serta Golden Willem Pijper Prize pada tahun 2002.

Berkat kemenangannya dalam Jakarta Piano Competition itulah, ia berhasil keliling tiga benua sebagai soloist.

Di Jakarta sendiri, baru-baru ini, Ferdy telah menggelar konser berjudul “Wonderer Fantasy”. Ini merupakan sebuah karya tersulit dalam sejarah repertoire piano.

Menyerap semua hal berbau musik

Sebagai pianis, pria berusia 25 tahun ini menjalaninya secara total. Disebut demikian, karena ia pernah menjadi music director dan arranger untuk drama musical di Indonesia dan New York.

“Talking Toes”, adaptasi dari “Fame-The Musical” merupakan salah satu karya Namarina di tahun 2002, dimana Ferdy terlibat di dalamnya.

Saat ini, ia masih terlibat pembuatan musik drama musical baru dengan judul "Of There’s Something I Need to Tell You” bersama Workshop Theater Company di New York sebagai music director dan co- arranger.

Sampai tahun lalu, Ferdy adalah music director New York Theater Ballet, posisi yang didapatnya dengan gemilang pada saat usianya menginjak 21 tahun.

Pada tahun 2007, Ferdy dengan Noriko Suzuki, bintang Yamaha yang baru naik daun, membentuk duo piano “Ferdiko” yang mendapat pujian kritikus musik dan masuk dalam Distinguished Concerts Inetrnational New York 2009 Artist Series.

“Saya ingin mengekspos apa sih sebenarnya yang ada dalam diri saya, yang bisa saya berikan ke dunia seni itu apa saja.” Katanya ketika ditanya lebih memilih masuk pasar internasional.

Ferdy memang tertarik untuk mendalami musik klasik. Pada tahun 2002, ia menyelesaikan pendidikannya di Yayasan Pendidikan Musik Music School, Aisha Sudiarso-Pletscher.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Manhattan School of Music, Bachelor of Music, Dr. Donn-Alexandre Feder sampai lulus tahun 2005.

Sebelumnya pada tahun 2001 hingga 2003, Ferdy sempat menjabat sebagai Creative Department, Producer, dan Announcer, di Radio Prambors, Jakarta.

Karirnya di dunia musik dilanjutkan dengan menjadi pengajar pada beberapa tempat. Seperti di Yayasan Pendidikan Musik Music School, Pre Elementary and Elementary Music Theory Class hingga Grade 3- 6 dan Pre-Conservatory Level Piano.

Pada tahun 2007 sampai 2009, ia mengajar di Ballet School New York Summer Camp, Music Class for Dancers, dan masih menyempatkan diri untuk mengajar les piano privat hingga sekarang.

Ferdy lebih nyaman berada di koridor musik klasik, karena menurutnya musik klasik adalah tonggak yang kuat. “Itu yang bisa dipakai untuk membuat sesuatu lebih progresif.” Tuturnya.Sukses berarti bisa menyampaikan ide pada masyarakat

Dengan segala prestasi dan kemapuannya di dunia musik, Ferdy tak jadi sombong. Ia mengatakan bahwa saat ini dirinya masih jauh dari sukses.

“Saya ingin berkontribusi untuk musik dan untuk Indonesia. Saat ini saya masih jauh dari sukses, harus banyak belajar lagi.” Katanya.

Jika anda tertarik untuk menjadi seorang pianis seperti Ferdy, ia pun memberikan tipsnya.

“Kalau punya impian, dikejar saja, walaupun jalannya agak susah. Karena kesulitan itu yang nantinya akan menjadi bekal dalam menempuh perjalanan ke tangga kesuksesan. “ katanya.

Muda, berbakat, dan sukses menjadikan Ferdy Tumakaka layak mendapatkan dua jempol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar