Nama Eddy Sangian mungkin bukan hal baru bagi orang-orang yang gemar bergelut di suatu komunitas rohani. Belakangan Eddy mulai melebarkan sayapnya ke dunia komunitas yang lebih general. Tetap membawa misi sosial, ia menjadi pemimpin Rumah Kreatif, yang tidak hanya menampung anak jalanan, tetapi juga mendidiknya menjadi manusia yang lebih mandiri.
Menjadi pendiri Brightstar Community School, memimpin XOGEN Community, menampung anak jalanan di Rumah Kreatif, serta mulai menjadi jembatan antara Indonesia dan pihak internasional dalam misi sosial lewat Indonesian Network Association, merupakan rutinitas yang biasa dijalankan oleh Eddy Sangian.
Eddy juga pernah menjadi Konselor di YCAB - Yayasan Cinta Anak Bangsa pada tahun 2001-2003. Keinginannya yang besar dalam melakukan pelayanan sosial menjadikannya semakin ingin bertanggung jawab terhadap orang-orang yang sering memandang anak-anak jalanan dengan sebelah mata.
Lebarkan Misi Sosial
Eddy lahir dari keluarga yang sangat disiplin terhadap pendidikan. Ayahnya Prof. Drs. M.M. Sangian, MPA dan ibunya Marie Adeline Siwy selalu mengajarkannya untuk mau berusaha agar keinginannya tercapai.
Sejak saya kecil ia melihat sosok sang kakek sebagai panutan. Ketika itu kakek Eddy terjun ke dunia rohani. Ia pun lalu memiliki keinginan yang sama dengan sang kakek, yaitu melakukan pelayanan lewat berbagi kasih pada sesama.
Ia berniat untuk semakin melebarkan misi sosial diluar lingkup agama.”Saya sering melihat orang-orang mendirikan komunitas sosial kebanyakan hanya di dalam lingkup lingkungan mereka saja. Dari situlah, saya tergerak keluar dari lingkup tersebut. Untuk memberikan pembelajaran dan manfaat kepada orang banyak.” tuturnya.
Di tahun 2004, ia mulai menekuni bidang ini secara serius. Hal tersebut didapatnya dari melihat bagaimana adik iparnya bisa membangun komunitas anak jalanan. Kemudian ia tertarik dan lalu mulai mengumpulkan anak-anak jalanan dengan bantuan rekan-rekan lainnya sampai lahirlah Rumah Kreatif pada tahun 2009.
Disitu, Eddy dan rekan-rekan tidak hanya menampung anak-anak jalanan, tetapi juga memberikan edukasi kepada mereka. Berbagai pembelajaran dari agama dalam lingkup luas, musik, tari, teater, fotografi, serta event organizer berusaha untuk dikembangkan di tempat ini.
Bangun Rumah Kreaatif
Rumah Kreatif yang diusung Eddy dan rekan-rekan mendapat sambutan bagi para anak jalanan. Orang-orang yang ditampung disini pun tak sembarangan. Mereka harus bebas dari narkoba, dan mau untuk belajar.
Alhasil berawal dari 50 orang anak-anak jalanan di bawah usia 17 tahun mau maju dan berniat untuk mengubah masa depan mereka.
Tak heran sejumlah pengajar didatangkan di tempat ini. Mereka didatangkan untuk membina anak jalanan agar nantinya bisa mandiri dan tidak dipandang sebelah mata, karena memiliki talenta.
Di sini, mereka tidak dibiarkan menginap. Tempat tersebut hanya digunakan untuk belajar dan berkumpul. Ketika siang hari mereka sibuk dengan mencari nafkah. Pada sore atau malam harinya, mereka bisa belajar dan berekspresi di tempat tersebut.
Bagikan Kasih
Bergerak dalam bidang sosial, kerapkali terbentur masalah dana. Namun, Eddy tak merasa hal tersebut menjadi masalah utama.
Kedekatan yang ia bangun bersama kolega-koleganya, menjadikannya mudah dalam mendapatkan pembiayaan. “Setelah kita mendapat visi, ternyata masalah itu bukan yang utama. Masalah utama sekarang pada sumber daya manusia nya. “ ujarnya.
Dirinya pun sudah merasa puas akan hasil yang didapatkan hingga saat ini. “Setelah saya membangun sebuah komunitas, baru saya merasa puas. Karena komunitas itu punya dampak bagi lingkungan, kota, bahkan mungkin bagi Indonesia. Sasaran saya dampaknya seluruh Indonesia. Jadi saya menemukan tujuan hidup saya disini. Bagaimana Tuhan mempercayakan saya untuk membangun sesuatu.” ujarnya.
Ditanya kesuksesan yang saat ini diraihnya, Eddy hanya tersenyum dan menjawab.” Saya tidak bisa menilai saya sudah sukses atau belum. Yang pasti saat ini saya ingin membagikan kasih kepada orang yang kekurangan.” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar