Iseng-iseng berhadiah ternyata berlaku bagi seorang Grace Natalie. Sosok wanita imut yang kerap menyapa kita dalam Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, Kabar Petang, dan Kabar Pasar di TV One. Background accounting yang digelutinya ternyata bertolak belakang dengan kesenangannya menjadi seorang reporter. Bagaimana kisahnya hingga Grace bisa berbelok haluan?
Dari accounting mendalami dunia jurnalistik? Bagaimana bisa? Ternyata hal tersebut bisa lho dilakukan oleh presenter berita, Grace Natalie.
Awalnya, Grace hanya iseng mengikuti ajang pencarian bakat untuk menjadi presenter di tahun 2004. Ketika itu, ia berkuliah di semester kedua di STIE IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia).
Ketika sedang menonton telenovela favoritnya, ada iklan mengenai program pencarian bakat SCTV Goes To Campus. “Saya iseng-iseng aja coba. Ternyata iseng-iseng berhadiah. Waktu itu saya dapat hadiah motor.” Katanya yang ketika itu berhasil meraih juara pertama mewakili Jakarta.
Dari situlah awal karirnya sebagai jurnalis dimulai. Tahun 2004, Grace masuk SCTV. Lalu tahun 2006, ia pindah ke ANTV. Tahun 2008 hingga sekarang, Grace aktif di TV One.
Kesulitan dari membuat naskah, dimarahi produser, jet lag karena jam kerja yang tidak teratur, ternyata tak membuat Grace patah semangat.
“Awalnya saya masih bimbang, karena nggak tahu dunianya seperti apa. Tapi udahlah dicoba saja. Ternyata enjoy, dan malah keterusan sampai sekarang.” Tuturnya sambil tertawa.
Dalam karirnya, Grace bangga bisa melakukan serangkaian wawancara eksklusif dengan tokoh-tokoh seperti perdana menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, CEO Majalah Forbes, Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), dan masih banyak lagi.
Sebelum menjadi seorang jurnalis, Grace juga sering meraih penghargaan. Di antaranya, ketika duduk di bangku SMA ia berhasil memenangkan lomba news caster. Yaitu menulis berita dalam bahasa Inggris.
Bikin Ortu Deg-Degan
Dalam menjalankan karirnya sebagai reporter, sempat membuat deg-degan orang-orang terdekatnya. Dari berkubang di tengah banjir, begadang di kamar mayat, hingga berada di tengah penggerebekan sarang teroris.
Orangtua Grace sangat khawatir, dan menyuruh dirinya untuk berhenti. “ Sebenarnya mereka sangat suportif, tapi begitu mereka tahu liputan saya sampai seperti itu, mereka sempat menyuruh saya agar berhenti dari pekerjaan ini. “katanya.
Namun setelah beberapa kali dijalani, dan pulang dengan selamat, akhirnya kedua orangtuanya pasrah, dan menerima pekerjaan anaknya. “Sekarang orang terdekat lebih tenang dan santai, karena sudah tahu dunia saya seperti ini.” Jelasnya.
Ketika bertemu dengan guru di masa sekolah, mereka juga tidak menyangka Grace bisa bekerja sebagai jurnalis. Karena sosoknya begitu feminin di sekolah.
Grace juga selalu mendapat ranking di kelasnya. Belum lagi terpilih ketika ada event-event sekolah, seperti Natal atau perayaan kenaikan kelas. Grace biasanya menyanyi atau bermain drama.
“Saya dulu anaknya sangat manis. Sukanya main masak-masakan. Pokoknya nggak ada yang nyangka deh bisa seperti sekarang“ katanya mengenang.
Di atas langit masih ada langit
Ditanya mengenai definisi kesuksesan, Grace masih belum merasakannya. Ia belum puas menjajaki dunia jurnalistik, dan ingin membahagiakan orangtuanya.
“Saat ini belum puas. Masih banyak yang lebih baik dari saya. Di atas langit masih ada langit. ” Katanya.
Ia ingin suatu saat bisa membayar hutang budi ke orangtuanya. Menurutnya pekerjaannya saat ini hanya sementara saja. Ketika dirinya dibutuhkan di tempat lain, ia harus siap-siap melepasnya. “Saya sih tidak ngotot di kerjaan. Saya ingin nantinya keluarga saya utuh, dan punya anak yang pintar, dan keluarga saya bahagia. “ terangnya.
Bagi anda yang ingin sukses mendalami dunia jurnalistik, Grace memiliki tipsnya. Menurutnya untuk menjadi reporter, anda diwajibkan untuk memperkaya ilmu dengan banyak membaca, tebal muka, tak pernah menolak tugas apapun, dan SKSD, alias sok kenal sok dekat.
“Ternyata dengan cara SKSD itu, lumayan cukup menjadi cara yang jitu untuk mendapat banyak jaringan baru. Pede saja.” tuturnya.
Ketika dikulik mengenai ilmu accountingnya, Grace mengaku tak tertarik untuk mendalaminya. “Kayanya nggak deh. Sudah lupa semua ilmunya. “ katanya sambil tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar