Ibu Kartini memang meninggalkan banyak warisan berharga. Salah satunya, emansipasi wanita yang saat ini tengah dinikmati para wanita di Indonesia. Salah satu pahlawan wanita masa kini yang berhasil dalam kariernya adalah Santi Mia Sipan. Santi saat ini dikenal sebagai salah satu pengusaha yang terbilang sukses di Indonesia.
Kartini masa kini. Mungkin itulah sedikit hal yang tersirat dalam diri Santi Mia Sipan, Presiden Direktur Jaty Arthamas. Lewat keuletannya menggeluti berbagai bisnis, Santi bahkan sempat dianugerahi Best Women Entrepreneur of The Year dan juga menyabet gelar PGA Best Motivator of The Year pada tahun 2010.
Perusahannya juga sempat menggondol Best Company of The Year 2011 dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.
Saat ini, Santi disibukkan dengan segudang aktivitasnya di bidang agribisnis, yakni berbisnis jati. Pohon jati yang tetap abadi, merupakan salah satu alasan Santi untuk mencoba bisnis ini.
Berbisnis di tengah kemapanan
Bisnis tersebut bermula pada tahun 2005, ketika dirinya berpartner dengan Professor Sugiharto yang memiliki bibit jati dan pengembangannya.
Padahal sebelumnya, kariernya terbilang mapan, dengan menjabat sebagai sekertaris eksekutif para konglomerat, salah satunya Bob Sadino. Kariernya begitu cemerlang, bahkan sempat menjabat sebagai Assistant President Director PT. Bimantara Citra pada tahun 1994-1998.
Namun, entah apa yang terjadi, hingga suatu saat ia merasakan sakit yang aneh, yaitu merasa mual setiap hari ingin berangkat ke kantor. Kebosananan yang amat dalam menggeluti pekerjaan kantoran inilah, yang justru membawa hoki lain dalam kehidupan Santi berikutnya.
“Saya nggak tahu itu penyakit apa, mungkin ini terjadi karena saya sudah bosan dengan pekerjaan kantoran, sehingga tubuh saya tidak kuat atau bosan menerima pekerjaan di hadapan saya,” jelasnya.
Tahun 2002, ia lantas memutuskan untuk berhenti bekerja. Ia lalu menjajal dunia multilevel marketing dengan berjualan madu botol. “Baru bergabung dua bulan, ternyata penghasilan saya sudah lumayan,” ceritanya.
Berhasil di MLM, Santi lantas berkeinginan untuk membuat multilevel sendiri di bidang properti, yang diberi nama PT. Property Global Agency di tahun 2005.
Bisnisnya berkembang pesat. Dan pada tahun 2005, Santi mengembangkan bisnisnya dengan membuka kantor pertamanya di Senayan Trade Center (STC), yang diberi nama PT. Jaty Arthamas.
Santi mencoba mengelola kebun pertamanya di wilayah Sukabumi. Tetapi karena faktor lokasi, banyak investor yang telah tertarik memilih untuk mundur, karena lokasinya tidak strategis.
Akhirnya, ia memilih Jonggol, untuk lokasi pembibitan selanjutnya. Ternyata berhasil. Permintaan kayu jati saat ini sudah sangat tinggi. Harga kayu jati pun kian meningkat setiap tahunnya.
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan pemerintah swasta dan luar negeri, seperti Jazirah, Arab, India, dan Malaysia.
Bisnis ini ternyata berpeluang cerah. Santi juga memiliki sistem pemasaran yang cukup menarik, yaitu professional. Ia selalu menyempatkan untuk melayani permintaan kliennya. “Saya masih melayani pembeli yang hanya ingin membeli satu pohon jati, Beli jati ditempat saya juga boleh mengangsur selama enam bulan,” tutur wanita kelahiran Jakarta, 20 Mei 1965 tersebut.
Nyatanya, sudah satu dekade, bisnisnya berjalan mulus. Saat ini, pembelinya membeludak, tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga internasional. “Anak saya yang bisa membuat saya seperti ini.”
Pernah menjadi single mother, yang bisa menghantarkan Santi hingga sukses saat ini. Perjuangan panjang untuk bisa menjalani dualisme peran, sebagai ibu dan juga ayah sekaligus, membuatnya berhasil.
Santi memiliki dua orang anak. Anak keduanya, perempuan, ternyata tidak seperti anak lainnya. Ia mengidap autis. “Putri saya autis, itulah yang menjadikan saya memiliki kekuatan yang luar biasa sampai sekarang,” ujarnya.
Ketika putrinya lahir, Santi tak henti-hentinya meneteskan air mata. Namun seiring berjalannya waktu, ia merasa lebih tegar, dari wanita manapun yang memiliki anak normal.
Sarjana Bahasa dan Sastra Perancis tersebut selalu mencari solusi, dan memutar otak untuk bisa menjalani pekerjaan apalagi guna memenuhi kebutuhan keluarganya, terlebih dalam menuntun anaknya. “Anak saya memberikan pelajaran yang berharga dan sejuta kekuatan kepada saya," katanya.
Benar saja, saat ini, Santi bisa menikmati buah kerja kerasnya. Bahkan putera pertamanya, yang saat ini duduk di bangku kuliah sudah mulai mengikuti jejak sang bunda. "Anak saya sejak usia 12 tahun, sepertinya tertarik ketika saya berbisnis MLM. Ia lalu minta diajarkan cara-caranya, dan sekarang, ia ikut membantu bisnis saya."
Bagi wanita ramah ini, kedua anaknya yang membawanya menuju dunia dan akhirat. "Anak sulung saya alhamdulilah sudah bisa membantu ibunya, sedangkan anak kedua saya memberikan saya kesabaran, dan itu pula yang akan membukakan pintu surga untuk saya nantinya," katanya.
Semua usaha kerasnya membuahkan sukses yang tak ternilai harganya. Sejumlah materi dinilainya belum mencapai apa-apa tanpa rasa syukur di balik semua itu. “Kalau merasa sukses, menurut saya lebih kepada rasa syukur yang luar biasa,” katanya.
Hingga saat ini, Santi memiliki lebih dari 150 karyawan yang membantunya dalam menjalankan agribisnisnya. Di balik semua itu, sang bunda menjadi sosok sosok teladan baginya. Sang ibu selalu berpesan kepada anak-anak perempuannya untuk bekerja, agar tidak disepelekan oleh suami nantinya. “Ibu memberikan semangat kepada saya untuk selalu maju,dan pantang menyerah,” katanya.
Di era modern, Santi Mia Sipan memang menjadi salah satu penerus Kartini, yang mengedepankan dualisme peran wanita modern. Yaitu berhasil dalam karier dan keluarga.
Warna-warni kehidupannya pun kiranya bisa memberikan inspirasi bagi setiap wanita untuk selalu bersyukur dalam menjalani hidup untuk menjadi lebih baik lagi. (*/dini)
Rabu, 11 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bismillahirohmanirohim...
BalasHapusMohon maaf bagi Bapak/Ibu yang mengenal:Sdri. Dra. SANTI MIA SIPAN Direktur PT Jaty Arthamas Rizky (terlapor), harap berkenan menyampaikan kpd yg bersangkutan untuk segera memenuhi panggilan Polres Jakarta Timur. Sebab berdasarkan "Surat Pemberitahunan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP)" bertanggal 26 November 2020 atas perkara yang saya laporkan sejak tahun 2016, yang bersangkutan sudah dua kali dipanggil Polisi tapi tidak datang. Bahkan sudah diterbitkan Surat Perintah Membawa terhadap yg bersangkutan, tapi yg bersangkutan tidak ada di alamat yg diduga. Sampai saat ini Penyidik masih melakukan pencarian tdh Sdri. Dra. Santi Mia Sipan (terlapor).
Saya sendiri sudah tdk bisa menghubungi yang bersangkutan karena nomor saya sudah diblok olehnya.
Pemberitahuan ini terpaksa saya lakukan sbb sudah tdk ada jalur lain untuk menghubungi yg bersangkutan.
Ttd.
Asep Mulyana.
(Pelapor)